REYOG PONOROGO


REYOG PONOROGO
Reog adalah sebuah kesenian asli Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Yang merupakan kesenian ketangkasan membawa topeng macan berwarna merah dengan hiasan bulu – bulu Merak yang beratnya bisa mencapai 50 kg. Kesenian ini lahir dari budaya setempat yang masih kental dengan unsur mistiknya. Tidak ada yang tau kapan kesenian ini dilahirkan, tetapi sudah ada sejak tahun 1920-an.
Reog adalah sebuah kesenian warisan budaya yang memiliki sejarah panjang. Ada yang mengatakan reog berasal dari seorang abdi dalem kerajaan Majapahit yang bernama Ki Ageng Kutu. Ki Ageng Kutu merasa Kerajaan Majapahit sudah dikacaukan oleh Penjilat dan Koruptor, melihat suasana ini, Ki Ageng Kutu keluar dari kerajaan dan mengajarkan bela diri dan kesenian pada anak – anak muda. Lalu lahirlah Reog. Sebagai media untuk mengkritik kerajaan Majapahit. 
Reog Ponorogo biasa dimainkan oleh 6 – 8 pemuda, seluruh pemain di wajibkan memakai baju serba hitam. Tarian Reog diiringi musik yang bersumber dari suara kendang, gong, dan angklung paglang. Dalam setiap pertunjukan, Reog biasanya diiringi oleh seni tradisi lain seperti Jathilan (kuda kepang) dan bujang ganong (ganongan).
Yang menarik dalam Reog adalah adanya penari yang tampak kesurupan dan mampu mengangkat orang dewasa diatas topeng. Tidak terbayang berapa jumlah beban yang disanggahanya dengan kekuatan gigi. mengangkat topeng reog yang beratnya samapi 50 kg itu hanya dengan menggunakan gigi. Hanya orang – orang yang kuat perenungannya yang bisa mengangkatnya.
Reog Ponorogo adalah salah satu budaya yang harus dilestarikan, karena merupakan hasil karya perenungan seseorang terhadap ketidak adilan  disekitarnya. Mari cintai Reog Ponorogo, jangan sampai kesenian tradisi ini menjadi tamu di rumahnya sendiri.





[Hidayatul Khikmah/Pramuka IAIN Ponorogo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LOMBA PRAMUKA PENEGAK (LPP) VII IAIN PONOROGO 2024

LOMBA PRAMUKA PENEGAK (LPP) IV IAIN PONOROGO 2021

LOMBA PRAMUKA PENEGAK (LPP) VI IAIN PONOROGO 2023